image
image

Scene ini terlalu menggambarkan perasaanku kala itu..

Waktu dimana aku akhirnya menyerah menggenggamnya penuh harap. Dan berpikir apakah ini saatnya? Apakah sampai disini saja mampuku?

Waktu itu aku sadar bahwa hanya aku yang bertahan, hanya aku saja yang berjuang, sedangkan dia begitu ingin terlepas dariku..

Dia menjelaskan banyak hal, dia bercerita tentang semua yang tak pernah dia ceritakan, Dia bercerita tentang bom waktu yang dia pegang sejak dia kembali lagi padaku dulu,

Dia tampak asing kala itu, Dia bukan lelaki yang aku kenal.. Dia menjelaskan semua yang membebaninya selama ini..

Hingga kisah manis tentang udang bakar dan bubur ayam pun berubah menjadi cerita yang gelap. Aku tidak tau selama ini dia memendamnya..

Dia menjelaskan bagaimana dia benci mendengarkanku bercerita, dia menyampaikan bahwa selama bertahun ini dia rasa tak sanggup menjadi bagian keluargaku dan segala cerita pilu dibaliknya..

Dia benar benar menumpahkan semuanya dalam satu malam padaku..

Tapi bodohnya, aku masih mencoba mengerti dan menggengamnya dengan sisa kenangan bahagia yang masih aku ingat..

Namun malam itu, dia sepertinya memang begitu ingin berpisah.. Entah ada angin apa malam itu.

Dia melanjutkan dengan menjelaskan tentang cerita yang aku tidak tau..

Cerita tentang seorang wanita yang dia minta untuk menunggu nya. Wanita yang sudah aku ketahui keberadaannya namun aku sembunyikan dalam diam. Wanita yang diam diam selalu berbalas pesan dengannya. Wanita yang tidak tau keberadaanku kala itu.. Wanita yang aku kira hanya teman sama seperti yang lainnya.. Wanita yang pesannya tidak ingin aku bahas karena hanya membuat kami bertengkar..

Dia mengatakan, berat baginya selama ini memendam semuanya. Katanya semua ini seperti bom waktu yang suatu saat pasti akan meledak. Terlalu banyak beban yang ada padanya kala itu, tentang keluarga, kuliah, skripsi, membuat dia tidak bisa denganku, dan katanya akan mengakhiri pula janji dengan wanita itu..

Dia juga membahas bahwa pernah berjanji kepada mama, bahwa sekali lagi dia menyakitiku, dia takkan pernah kembali..

Aku hanya bisa menangis malam itu, aku kira pada saat itu aku bisa bercerita dan bergabtung padanya karena masalah yang aku hadapi..

Namun ternyata itu malah berbalik menusukku, seolah memberi sinyal bahwa inilah saatnya bom itu diledakkan nya..

Saat itu aku tersadar, sebegitu inginya ia pergi dariku. Alasan terpedih apapun yg ia pendam seolah akan ditumpahkan malam itu, asalkan dia bisa terlepas dariku..

Selama dia berbocara aku hanya terdiam dan menangis, kalimat pertama ku kala itu

Apakah kamu mencintaiku? (Dari semua kelam yang dia ucapkan aku hanya butuh satu kesimpulan)

Dia menjawab “Aku mencintai kalian berdua, Aku sayang sama kamu, dan juga dia. Aku kasian sama dia. Selama ini kamu bisa selalu ketemu aku tapi dia tidak..”

Aku tidak siap dengan jawaban itu. Aku tidak menyangkanya. Lelaki yang satu satunya aku cintai, lelaki yang aku kira menganggapku rumah, lelaki yang aku kira hanya ada aku dihatinya..

Akupun menyerah, tak ada lagi pertahanan yang bisa aku jadikan kekuatan untuk bertahan..

Aku tak punya alasan cukup..

Dihadapanku, dia sangat ingin melarikan diri, dengan memanfaatkan moment piluku..

Dihadapanku, dengan semua yang membebaninya, dia memilih aku untuk dia lepaskan, aku yang selama ini bertahan meski ia menghilang tanpa alasan, aku yang selama ini selalu percaya bahwa dia pasti akan pulang..

Sampai saat ini moment itu nyata dikepalaku. Dan aku menulis ini untuk melupakannya dan berusaha memaafkan diriku sendiri ..

03 03 24

Mungkin itu sebabnya aku jatuh cinta kepada lelaki pertama yang sekedar bertanya

“Kamu mau apa?

Ada yang kamu butuhin nggak?

Kamu ada yang mau dititip?

Aku nggak tau kamu suka apa, tapi aku beli ini untuk kamu..”

23 02 24

Bagaimana mereka merasa tidak bahaagia, padahal dalam setiap doaku hanya kebahagian mereka yang aku pinta..

20 12 23

Pagi tadi mama dan adikku menangis.

Mereka takut aku sakit, seolah mereka tau akhir akhir ini begitu sulit untukku tertidur..

Aku rasa aku memang sedang sakit, tapi aku selalu mencoba mengabaikannya..

Dan aku takut kalau memang benar nyatanya aku sakit dan tak ada daya menghentikannya..

20 12 23

Seumur hidup dengan orang yang salah itu terlalu lama..

Maka semoga kita dipertemukan dengan pendamping yang bisa saling mengimbangi antara satu sama lain, saling melengkapi hingga akhir hayat yang memisahkan dan saling membahagiakan dalam berbagai keadaan apapun..

19 09 23

Mungkin pada saat itu dia ingin aku pergi duluan..

Atas kejadian dulu dimana dia menghilang berhari hari, berminggu minggu dan berbulan bulan. Dan tanpa ada berburuk sangka aku menunggunya. Menunggu sampai dia kembali datang menyapa, penuh sabar menanti dia yang mungkin butuh waktu..

Terbiasa dia akan kembali, dan menyapa lagi “Mi, apa kabar?”..

Ribuan malam penuh tangis itu, hanya menunggu dia dan ego nya, yang tak peduli apa yang aku lewati selama dia menghilang.. Menurutmu apa yg bisa aku jawab? Apa kabar ku? Apa yang harus aku jelaskan? Tentang tangisku yang mana yang harus aku ceritakan? Luka bagian mana yg harus aku sampaikan?

Dan yang terucap lemas hanya “Alhamdulillah, aku baik baik saja..”

Ucapan tertulus kala itu, akhirnya aku baik baik saja setelah mendengar suaranya. Meski banyak pertanyaanku, namun aku tahan..

Teruntuk kamu yang sednag mengalami ini, dimana kekasihmu menghilang tanpa kabar.

Renungilah, bila dia mencintaimu sepenuh hatinya maka apa bisa dia tak berkabar denganmu?

Pada saat dia menghilang, dia mendahulukan dirinya daripada kamu.

Maka lakukanlah hal yang sama. Pikirkan tentang dirimu beserta ribuan alasan yg dia pikirkan untuk berpisah kala itu.

Sadarlah, dia ingin berpisah namun tak bisa mengucapnya duluan. Dia tak ingin terlihat egois dengan kebimbangannya.

Jahat ya? Tak perlu berpikir demikian, anggap saja dia sedang memberi kamu kesempatan untuk berlari darinya, untuk memutuskan hubungan yang tak bisa lagi dipertahankan..

Jangan biarkan kamu berharap pada harapan kosong. Itu hanya harapanmu saja. Berpisah hari ini atau besok, ataupun tahun depan pedihnya tetap sama, proses yg harus dilaluipun sama.

Maka jika sudah terlihat pertandanya, ikhlaskan saja. Pergi saja.. Jika memang dia untukmu maka dia takkan hilang.. Tuhanmu lebih tau mana yg terbaik untukmu..

Berharaplah pada tuhanmu..


14 09 23

Aku berharap tahun ini ada yang mengucapkannya dengan manis dan penuh ketulusan 🎈🍀

06 07 23

Merekam video ini disalah satu exhibition jakarta.

Kemudian mengingat kejadian 10 tahun lalu.

Ya kejadian yang ternyata mengikatku sampai hari ini.


Masa dimana hati mulai menyerah, genggaman melemah, mimpi bersamanya samar, bathin berusaha untuk menampik tak ada lagi cinta dimatanya, perpisahan sudah terasa di setiap hembusan nafasnya. Semua hal dari nya seperti terus memberikan sinyal bahwa dia tak lagi ingin disisiku. Bertahan dan mengerti tak lagi jadi solusi. Berdiskusi, menepi dan saling memberi waktu hanya memperjelas keruh.


Sampai pada akhirnya aku hanya sanggup menemaninya setengah jalan pulang, memberhentikan langkahku, membalikkan badanku, berharap dia menahan dan melihat kearahku, namun ketika berbalik dia berjalan lurus tanpa menengok kebelakang, langkahnya tak cepat namun sangat yakin.


Dalam hati aku berbisik, dia begitu sangat ingin pergi, dia enggan untuk ada disini, cinta ini bahkan tak lagi membuatnya ingin menepi. Haruskah aku melepasnya?


Pada saat itu, bodohnya aku, meskipun sudah melihat asapnya, aku tetap berusaha bertahan dalam sesak dan meyakini bahwa semua ini hanya riuh yang kubuat sendiri..


Melepasnya adalah pilihan tersulit namun itu adalah salah satu pilihan yang tidak aku sesali ..


#alledabercerita #allahestmaforce

https://www.instagram.com/reel/CsRmHhTg8vx6Z6O7D5OP0Gr-ZSBuF__v9cTRlY0/?igshid=MTc4MmM1YmI2Ng==

15 05 23

Papa, hari ini aku ingin menangis..

Hari ini ada sesak yang menahan nafasku..

Entah apa sebabnya..

Aku hanya ingin menangis pa..

Aku hanya ingin berhneti mengkhawatirkan sesuatu yg teeus berputar dikepala..

Aku hanya ingin ada dalam pelukmu..

Aku rindu, sungguh aku sangat rindu..

05 04 23

Sulit melupakan rasa yang seolah tampak seperti cinta?

Cobalah menjauh dari dia.

Tidak bertemu dan sama sekali tidak bertegur sapa.

Setelah berminggu lihat kembali foto dan video tentangnya. Tanya kepada hatimu apakah rasanya masih sama? Atau rasa kemarin, semua kupu kupu yang menggelitikmu masih ada? Jika tidak maka mungkin yang sebelumnya bisa jadi bukan cinta..

Namun bila sebaliknya, berdamailah dengan hatimu. Terima rasanya dan biarlah ia melepasnya perlahan..

05 04 23
image

Ini pemandangan yang akhir akhir ini menenangkanku..

Aku melihatnya setiap akhir pekan..

Daun pada pohonnya menampakkan ranting,pohon dan daun yang biasa papa gambar di setiap coretannya..

Sebelumnya aku tak tau bahwa gambar pohon papa itu nyata bukan hanya sekedar sketsa..

Ternyata aku bisa melihatnya dan merasakan teduhnya ..

Jika aku punya coretannya maka akan aku sisipkan pula disini, sayangnya entah dimana dokumen2 itu aku simpan..

12 03 23

Jika ada terlintas diujung hari mu tentang bagaimana keadaanku..

Aku tak lagi seperti saat kamu disini..

Tidak pula seperti saat kamu pergi..

Aku tetap riang, tentangmu masih aku kenang..

Yang berbeda hanya cara aku menarik nafas, menghela nafas dan setelahnya..

09 03 23

Aku tak tau mengapa mereka selalu ingin pergi..

Ketika yang aku usahakan untuk kita selalu bersama-sama..

Aku tak tau mengapa mereka selalu memilih untuk hidup tidak denganku?

Mengapa ternyata mereka pun penuh luka?

Ketika aku sudah mengusahakan kebahagiaan mereka, diatas bahagiaku..

Mengapa mereka bersikap seperti itu? seolah semua yang aku usahakan sia sia..

Aku memang hanya melakukan semua hal semampuku..

Aku memang keras kepala

Aku memang tak tau banyak hal

Aku memang memilih untuk tak tau daripada pikiranku kusut hanya karena mengetahui hal yg membuat jiwaku hancur..

Namun aku selalu memikirkan mereka sebelum memikirkan diriku sendiri

I always put them first, but why they always have a reason to leave me?

I always give them a big hug, when i need it the most.

Aku tak tau cara membuat mereka bahagia, maka aku belikan makanan yang mereka mau, melengkapi kebutuhan yang sekiranya jika barang itu ada mereka tak merasa kekurangan dan memberikan mereka ruang untuk pergi menghirup udara selain rumah, ..

Tapi ternyata cara itu membuat mereka terbebani, yang satu merasa kecil, yang satu merasa aku haus rasa tsrima kasih, yang satu berpikiran bahwa aku selalu ingin pengakuan, dan yang satu merasa keberatan bahagianya bukanlah itu..

Yang membuatku menangis hari ini adalah aku yang berusaha membuat mereka baik baik saja, ternyata membuat mereka terluka sangat dalam.

Menagapa aku sebodoh dan sejahat itu..

Mengapa aku tak sadar.. Mengapa aku tak punya waktu untuk mereka..

Aku yang tak bisa memikirkan bagaimana mereka berdiri sendiri tanpa aku, ternyata sebegitu inginnya hidup terpisah denganku..

Aku yang bila menikah harus berpikir ribuan kali karena tak mampu meninggalkan mereka, khawatir bagaimana jika suamiku atau keluarga suamiku tak terima bahwa aku harus tetap ada untuk mereka.

Tapi mereka berpikir bahwa aku egois..

Jika bukan untuk mereka aku hidup, maka untuk apalagi..

19 12 22

allahestmaforce:

“How was your day today? Wasn’t it hard?”

19 12 22